TENTANG SANG LEGENDA

TENTANG SANG LEGENDA
CATATAN PENGANTAR JAMNAS MTBFI#2  BANDUNG

Sejarah Sepeda Federal

Untuk generasi  di era 80 dan 90 an pasti sudah tidak asing lagi dengan merk sepeda yang satu ini,  ketika kita mulai belajar bersepeda, memiliki koleksi sepeda yang pertama  baik itu yang  diperoleh dari pemberian orang tua  untuk hadiah sunatan , naik kelas atau dari uang hasil tabungan kita di celengan.
Sepeda Federal  memang sangat dikenal pada masanya, menjadi salah satu sepeda Legend Indonesia asli buatan bangsa sendiri.   pada masa itu sepeda buatan pabrik Federal Cycle Mustika (FCM)  anak perusahaan pabrikan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) ini,  mengeluarkan beberapa tipe sesuai peruntukkannya Untuk menandai setiap jenis dan seri yang di produksi  diantaranya dengan mebuat kelompok seri berdasarkan nama kucing, macan, gunung dll . Beberapa seri yg cukup dikenal misalnya seri City Cat, Torino, Puma, Compe, Alpen Peaks dll Federal juga saat itu identik dengan sepeda gunung (MTB)  saking identiknya setiap orang menyebut sepeda gunung adalah Federal. Pada masa keemasannya ketangguhan  sepeda  Federal sudah dibuktikan oleh seorang peturing sepeda dari kota Bandung Bambang Hertadi (Paimo) yang  melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda ini.
 Akhirnya pada tahun 1996 kejayaan sepeda ini berakhir akibat penutupan pabrik tsb, karena adanya tuduhan dumping dari Masyarakat Ekonomi Eropa.


Sejarah komunitas MTBFI

Tahun pun terus berjalan, seiiring berjalannya waktu, setelah bermunculan beberapa produk sepeda tanah air seperti United, Poligon, Wim Cycle dsb, juga hadirnya sepeda merk  import dengan berbagai model , nasib sepeda Federal seakan terlupakan, orang banyak “membuang” sepeda itu menyimpannya di gudang atau menjualnya ke tempat rongsokan. Sehingga tidak aneh apabila di tahun 2000 an, sepedaini  hanya digunakan oleh para penjaga keamanan komplek perumahan, atau tukang siomay.
Adalah Bagas Triaji seorang pemuda dari Jogja pada tahun 2009 yang untuk pertama kali secara iseng memposting photo sepeda Federalnya yg apa adanya di media social Facebook, tak disangka postingannya mendapat respon dari beberapa orang yg mempunyai kesamaan dan keterikatan batin dengan sepeda “bersejarah” yang mereka miliki. Sepeda “sampah” itupun  kembali dilirik orang, hal tsb memicu bermunculannya para pencinta sepeda ini dibeberapa kota di tanah air seperti Jogja, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan beberapa kota besar lainnya, sehingga terbentuklah komunitas MTB Federal Indonesia disingkat MTBFI.  Agenda kegiatan di setiap kota yg sudah terbentuk chapternya adalah TF (Tunjukkan Federalmu) yaitu ajang kumpul bareng para Federalist (julukan untuk member komunitas ini) yang biasanya dilanjutkan dengan acara bersepeda bareng,   pada saat TF ini biasanya mereka saling bertukar cerita dan saling meracuni bagaimana membuat tampilan sepedanya menjadi lebih gaya, sehingga meskipun  sepeda ini terbilang jadul tapi komponen yg dipakai seperti group set, wheel sheet, dan asesoris lainnya tidak murahan.  Berkat upaya orang-orang tersebut akhirnya sepeda Federal pun kembali naik kelas, sepeda yg tadinya dapat ditemui di tempat penjualan sepeda dan barang bekas, kini menjadi barang langka, bahkan jika adapun harganya sudah selangit,
Jumlah member MTBFI sampai saat ini ada sekitar 5700 orang (*data sd Agustus 2014). 
Dengan jumlah member yang terus bertambah komunitas ini dari  sejak awal berdirinya berkomitmen sebagai OTB (Organisasi Tanpa Bentuk),  sehinga didalamya  tidak mengenal  struktur organisasi seperti ketua dan pengurus lainnya. Sampai saat ini komunitas ini  dapat tetap berjalan hanya dengan digawangi beberapa orang tim admin di Facebook, media FB ini yg ternyata paling efektif, meskipun tim admin juga menyediakan sarana media lainnya seperti Web, Group BB, WhatsApp, Twitter dll.  Tugas utama admin tsb adalah untuk mendiskusikan semua aspirasi dari para member grup FB MTBFI,  memfasilitasi agar media tsb bisa di gunakan sebagai sarana silaturahmi, komunikasi, sampai ajang narsis, bagi semua member.
Admin MTBFI saat ini adalah : Bagas Triaji, Widhie Nugroho,M Fariz, Kartika Yoga, Adhi Priharmanto, Endra Ginanjar.


Dari ajang obrolan para Federalist di sosial media Facebook tercetus lah ide untuk mengadakan ajang silaturahmi di darat, Pada tgl 17-18 November 2012  di Jogja diadakankah Jambore Nasional yg pertama dengan diikuti sekitar 100 orang peserta yg hadir dari berbagai kota di Indonesia. Mengambil tempat di wisma BLPT di tengah kota Jogja, jambore pertama ini dikemas dengan konsep acara city touring  dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti keraton,candi Prambanan dll.

Pada saat Jamnas pertama di Jogja, telah disepakati  bahwa kota Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah Jamnas berikutnya. Pada saat Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah, teman-teman Federalist  Bandung berpikir konsep seperti apa yg akan diusung pada jambore nanti.  Pada saat bersamaan para Federalist Bandung sedang sangat antusias pada kegiatan besepeda turing dan camping, sudah banyak teman-teman dari Bandung yg melakukan kegiatan turing dan camping di seputaran Jawa Barat, bahkan ke luar daerah seperti Bromo, Bali, Sulawesi hingga ke luar negeri. Aktifitas bersepeda turing dan camping  yang telah dilakukan  beberapa kali oleh  Federalist Bandung dan kemudian  diunggah di media sosial juga  media massa ini ternyata secara tidak langsung ikut meyebarkan virus bikecamping tsb ke kota-kota lain, bukan hal aneh apabila sekarang hampir sebagian besar teman-teman di Bandung, juga di kota-kota lainnya  menjadikan tampilan sepeda nya dengan sepeda gaya turing, lengkap dengan rak dengan panier bag nya.

Tentang Jambore Nasional#2

Dengan mempertimbangkan  hal tersebut untuk Jamnas#2 di Bandung, teman-teman di Bandung sepakat memutuskan mengambil konsep acara bikecamping, alasan lainnya letak geografis kota Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan dengan kontur jalannnya yang khas sangat sayang untuk dilewatkan oleh orang-orang yang menyukai kegiatan bersepeda dan alam, maka untuk acara yang sesuai dengan konsep tsb  dipilihlah Ranca Upas di Ciwidey Kabupaten Bandung tepatnya di Kampung Cai Ranca Upas, tempat tersebut dipilih karena  memiliki camping ground yang luas, nyaman juga memiliki fasilitas mck yang memadai, nilai lebih lainnya disana ada fasilitas outbound juga kolam renang yang bisa digunakan peserta untuk rekreasi.
Acara pada jambore diisi kegiatan seperti touring di daerah wisata sekitar, game, panggung hiburan, lapak jual beli sepeda/asesorisnya juga  menampilkan para tokoh untuk sharing seputar sepeda dan lingkungan hidup.

Meskipun konsepnya bikecamping pada jambore ini peserta tidak perlu membawa tenda ataupun perlengkapan masak, karena panitia menyediakan akomodasi berupa tenda yang representatif, juga konsumsi selama pelaksanaan event ini. 
Panitia pun memberi pilihan kepada peserta yg menyukai atau terbiasa dengan perjalanan jarak jauh untuk dipersilahkan menggowes sepedanya langsung ke lokasi acara, baik dari kota asal ataupun titik datang di kota Bandung seperti terminal, stasiun KA, bandara.  Sedangkan untuk peserta yang tidak terbiasa dengan perjalanan jauh dan tanjakan, panitia meyediakan kendaraan untuk loading sepeda & peserta, bahkan untuk peserta dari luar pulau, yang tidak membawa sepeda, panitia pun menyediakan sepeda selama event ini berlangsung.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Pilih Federal ?

Gunung Puntang Kami Datang